Selasa, 03 Maret 2009

2 maret 2009

Pasti ada yang bilang telat, basi, ngikut, ikut-ikutan, telat, dll (eh, telat dua kali yah?!!..). yaa.., tapi terserahlah. Anjing menggonggong kafilah berlalu . Kalau tertarik baca artikelku ini silahkan, tapi kalu tidak mau, awas…!!!. Hehehe.. nggak kok becanda.

Suatu hari, pada tahun 2009, tepatnya Senin , 2, Maret. Taukan apa yang terjadi…?
Tuh kan, bilang telat…

Tapi biarlah. Pada hari itu kami sedang bergulat (sah , bergulat. Apa staw) melawan sang soal Bahasa Indonesia yang begitu sulit “menurut ku”, waktu masuk ke nomor 17 (kalau tidak salah). Tiba-tiba, Duk-duk-duk(banyak kali). meja berbunyi.
“Woy, jangan tendang-tendang napa!!!...” (dengan nada sedikit marah) “tapi dalam hati….”.

beberapa detik kemudian saya tersadar ternyata waktu itu. GEMPAaa…!!! Semua murid kemudian Lari keluar kelas, sempat mikir sih “keluar kelas atau sembunyi di bawah meja (kayak simulasi di tv2 itu loh)”. Ya.., karena semuanya berlarian keluar jadi saya ikut-ikut aja. Nggak mikir lagi deh buat ambil apa2, termasuk kertas ujian yang sedang dikerjakan. Tapi bukannya panik sambil teriak-teriak histeris(he..he..he.. lebai), Di luar kelas murid-murid malah saling bertanya “tentang jawaban”. Tapi kalau saya sih tidak (sumpah 7-(3x2)+1 turunan deh..).

setelah beberapa menit murid-murid masuk kembali ke kelas, sementara guru yang mengawas masih di luar. “Ada kertas jawaban nganggur tuh, ambil ah…”. 18,19,20……. Lagi serius nyontek tiba2 semua murid dan pengawas masuk kembali ke kelas (selamat tinggal kertas jawaban).

Beberapa menit kemudian para murid dihimbau untuk keluar kelas dan berbaris di lapangan, karena di khawatirkan akan terjadi gempa susulan. Para pengawas di perintahkan untuk mengumpulkan kembali soal-soal yang belum diselesaikan oleh murid. Kepala sekolah memutuskan untuk memulangkan murid, kerena beberapa sebab, seperti konsentrasi siswa yang sudah buyar karena gempa yang terjadi beberpa menit lalu. soal ujian juga diganti, kerena soal yang tadi, sudah bocor, maka percuma-lah belajar keras-ku yang tadi malam.

Tapi hikmah-nya saya jadi tau rasanya gempa di sekolah pada saat ujian (ha..ha..ha.. tidak penting).

Catatan: cerita ini tanpa rekayasa dan tanpa ada penambahan (kecuali bagian menyonteknya).



2 komentar:

Ai_rock n roll mengatakan...

huhuhu...lambad kau...ikut ikutan posting ini ya???pke hikmah hikmah lagi,,,huw

Moh. Arief Rahman M. mengatakan...

anjing menggonggong kafilah berlalu, kalau saya kafilah yang berlalu, berarti yang bilang lambad dan ikut-ikutan, anjing bukan yah???

Posting Komentar